Sabtu 16 Jul 2016 16:43 WIB

Pemerintah Turki Pertimbangkan Hukum Mati Pelaku Kudeta

Red: Nur Aini
Pria mengibarkan bendera Turki saat upaya kudeta dilakukan terhadap pemerintahan, Sabtu (16/7).
Foto: Reuters
Pria mengibarkan bendera Turki saat upaya kudeta dilakukan terhadap pemerintahan, Sabtu (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mempertimbangkan untuk kembali memberlakukan hukuman mati untuk mengeksekusi mereka yang terlibat dalam kudeta militer melawan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Wakil Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan yang kini memerintah, Mehmet Muezzinoglu mengatakan pemerintah akan menerbitkan aturan yang akan mengeksekuti tentara yang dinilai berkhianat.

"Kami akan melakukan tindakan, yang akan meminta eksekusi bagi mereka yang terlibat dalam percobaan kudeta," ujar Muezzinoglu dalam akun Twitternya.

Cuitan itu pun mendapat komentar dengan tagar #Idamistiyorum yang berarti saya ingin ada hukuman mati. Tagar tersebut menjadi tren teratas di Twitter Turki. Dilansir Independent, tagar tersebut digunakan lebih dari 23 ribu kali.

Militer di Turki melakukan gerakan kudeta pada Jumat (15/7) waktu setempat. Ratusan orang meninggal dalam peristiwa tersebut setelah militer menembaki kerumunan massa yang menentang kudeta. Gerakan kudeta dilakukan di dua kota besar Turki, Ankara dan Istanbul. Namun, gerakan kudeta tersebut digagalkan pemerintah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement