REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia membenarkan telah terjadi baku tembak antara Satgas Operasi Tinombala dengan Kelompok Santoso pada Senin (18/7) petang WITA. Setidaknya, ada lima orang kelompok Santoso yang terlibat dalam baku tembak tersebut.
"Kemarin (Senin) sekitar pukul 17:00-17:30 WITA terjadi kontak senjata antara Tim satgas Ops Tinombala dengan kelompok jaringan Santoso yang berjumlah lima orang," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Selasa (19/7).
Boy melanjutkan, baku tembak tersebut mengakibatkan dua orang dari kelompok santoso meninggal dunia. Sementara tiga orang lainnya berhasil melarikan diri. Dari tiga orang yang melarikan diri tersebut, diidentifikasi dua orang di antaranya adalah perempuan dan satu orang lainnya laki-laki.
"Jadi tiga yang melarikan diri ini terdiri dari dua orang wanita dan satu orang laki-laki," terang Boy.
Boy menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan, salah satu dari dua jenazah yang tertembak adalah Santoso. Namun, jika mencocokkan ciri-ciri fisik dengan foto yang dimiliki Polri, salah satu jenazah mirip Santoso. "Ini (salah satu jenazah) belum dapat dikatakan akurat 100 persen (sebagai Santoso)," jelasnya.