REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di aula Markas Polda Sulawesi Tengah menegaskan, Indonesia bukan tempat yang indah untuk teroris.
"Kita tidak ingin didikte teroris," tegasnya pada pengarahan sekitar 1.000 prajurit dan perwira TNI/Polri, Rabu (20/7) malam.
Gatot dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian hadir di Palu untuk memberikan dorongan moral dan semangat kepada prajurit TNI dan Polri dalam melaksanakan tugas mengejar kelompok sipil bersenjata di Poso. Panglima TNI dan Kapolri melihat jenazah Santoso dan Mukhtar yang tertembak pada Senin (18/7) petang oleh Satgas Operasi Tinombala di hutan Poso.
Hingga Rabu (20/7) malam jenazah kedua teroris itu masih disimpan di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah. Pada kunjungan tersebut, Panglima TNI dan Kapolri memberikan arahan secara tertutup kepada prajurit dan perwira dua satuan terdepan bangsa tersebut. Akses jalan dari dan ke Polda juga ditutup untuk umum.
Gatot mengatakan, apa yang dilakukan TNI dan Polri saat ini mendapat dukungan dari masyarakat maupun dukungan politik dari DPR. "Makanya tidak ada tempat bagi mereka (teroris) di sini (Tanah Air)," katanya.