REPUBLIKA.CO.ID, KUALAAIMPANG -- Polres bersama pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang melaksanakan razia ke Rumah Sakit Umum (RSU) Daerah dan Rumah Sakit swasta Pertamina Rantau. Razia dilakukan untuk menelusuri keberadaan vaksin palsu. Namun hasilnya tidak ditemukan vaksin palsu.
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Yoga Prasetyo melalui Kasat Reskrim AKP Ferdian Candra di Kualasimpang, Kamis (21/7) menyatakan, pihaknya telah membawa beberapa jenis vaksin untuk diperiksa di laboraturium. Namun hasilnya negatif, dimana seluruh vaksin tersebut asli.
Vaksin yang dicurigai palsu dan diproduksi dengan menggunakan dana pemerintah tersebut antara lain vaksin BCG, polio, campak, DPT/HB/HIB, TT dan Hepatitis B Pid. Vaksin-vasin tersebut stoknya masih mencukupi untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan.
"Sudah kita lakukan uji klinik di Laboratorium Dinkes, hasilnya tidak terdapat vasin palsu di kedua Rumah Sakit Umum tersebut, baik di RSUD Aceh Tamiang maupun di RSU Rantau. Semuanya asli," tegas Ferdian.
Ia menjelaskan vaksin hasil pengadaan RSUD atau beli sendiri adalah TT, Rabi Ur (rabies), Biosat (antitetanus), Biosave (antibisa ular) dan Gerap tetanus (generik) kesemuanya buatan Bio Farma dan tidak ditemukan vaksin palsu.
Sementara, tambah Ferdian, di RS swasta Pertamina Rantau yang awalnya dicurigai adanya vaksin palsu, terutama pada vaksin campak. Namun setelah dicek melalui uji klinik di laboratorium, hasilnya asli, bukan palsu.
Kemudian sidak dilanjutkan ke praktek dokter dan klinik semua hasilnya sangat baik. Tidak diketemukan vaksin palsu. Sebab semua klinik tidak melayani imunisasi melainkan dirujuk ke bidan desa yang masing-masing mempunyai jadwal tertentu.
Sementara Direktur RSUD Aceh Tamiang Ibnu Aziz membenarkan sidak gabungan tersebut yang juga turut serta dalam sidak itu.
"Tamiang bebas vaksin palsu, itu bukan pernyataan saya, tetapi hasil uji laboratorium secara bersama-sama," jelasnya.
Diakui, selama ini pihak RSUD Aceh Tamiang sangat khawatir setelah diketemukan dan beredarnya vaksin palsu secara nasional beberapa waktu lalu. Namun setelah dilakukan uji klinik, semua ketakutan tersebut terjawab dan Aceh Tamiang bebas dari vaksin palsu.
"Begitupun, kami tetap memperketat dalam pengawasan penggunaan vaksin di RSUD ini, agar terhindar dari penggunaan vaksin palsu," kata Ibnu.