Ahad 24 Jul 2016 07:52 WIB

Konsumsi Beras di Jabar Meningkat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Beras, ilustrasi
Foto: Antara
Beras, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terus menkampanyekan program sehari tanpa nasi atau one day no rice. Karena, hingga saat ini konsumsi masyarakat masih didominasi oleh beras.

Bahkan, tingkat konsumsi beras masyarakat Jabar pada 2015 naik sekitar 0,47 kg bila dibandinggkan 2014 yakni, pada 2015 sebesar 86,7 kg per kapita per tahun. Sementara pad 2014, sebesar konsumsi beras 86,23 kg/kapita/tahun. Namun, meskipun konsumsi beras di Jabar naik pada 2015, tapi tingkat konsumsi beras di Indonesia masih lebih tinggi dibanding Jabar.

"Konsumsi beras penduduk Indonesia, di 2015 mencapai 98,8 kg per kapita per tahun," ujar Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan daerah Jabar, Lilis Irianingsih kepada wartawan di sela-sela acara Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi 2016, belum lama ini.

Berdasarkan hasil analisis, kata Lilis, kualitas konsumsi pangan masyarakat Jabar, masih belum mencapai kondisi ideal. Saat ini kecukupan energi di Jabar masih di dominasi kelompok pangan padi-padian yakni, mencapai 70 persen. Padahal, seharusnya kalau mengacu kepada standar ideal, kontribusi angka kecukupan energi (AKE) untuk kelompok padi-padian sebesar 50 persen dari total AKE.

"Konsumsi masyarakat Jabar, masih didominasi oleh beras. Makanya konsumsi padi-padian masih tinggi," kata Lilis

Sedangkan untuk umbi-umbian, kata dia, pada 2015 konsumsi masyarakat Jabar mencapai 10,2 kg per kapita per tahun. Untuk konsumsi pangan hewani, sebesar 33 kg per kapita per tahun. Konsumsi sayur dan buah, mencapai 74,4 kg per kapita per tahun.  

 

Lilis mengatakan, konsumsi protein masyarakat Jabar pada 2015 pun mengalami peningkatan yakni, mencapai 60,5 gram per kapita. Padahal, pada 2014 konsumsi protein di Jabar hanya 58,5 gram per kapita. Konsumsi protein masyarakat Jabar ini, telah memenuhi angka kecukupan protein.

"Pada 2014, angka kecukupan protein idealna 52 gram per kapita per hari. Jadi, Jabar sudah memenuhi," katanya.

Lilis mengatakan, Pemprov Jabar terus berupaya untuk memperkenalkan karbohidrat nonberas pada masyarakat. Makanya, Jabar membuat kebijakan one day no rice yang masih terus dikampanyekan hingga saat ini.

"One day no rice itu, kami kampanyekan untuk mengurangi konsumsi beras," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement