Selasa 26 Jul 2016 18:42 WIB

Sistem Check In akan Diterapkan di Stasiun Pasar Senen

Rep: C35/ Red: Bayu Hermawan
Penumpang menunggu kedatangan kereta di ruang tunggu di Stasiun Pasar Senen,Jakarta, Ahad (26/6).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Penumpang menunggu kedatangan kereta di ruang tunggu di Stasiun Pasar Senen,Jakarta, Ahad (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menerapkan sistem check in dan boarding pass di Stasiun Gambir mulai 23 Juni lalu, PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta akan memberlakukan sistem yang sama di Stasiun Pasar Senen pada hari ini, Selasa (26/7).

Keberhasilan penerapan sistem serupa penumpang pesawat ini di Stasiun Gambir sebelumnya menjadi tolak ukur pertimbangan kebijakan ini, sehingga setiap penumpang yang akan bepergian menggunakan KA keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen harus melakukan check in di check in counter yang telah disediakan sebanyak 16 unit mesin.

"Penerapan sistem ini dilakukan PT KAI untuk meningkatkan pelayanan memberikan kemudahan kepada pengguna jasa KA," kata Senior Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Bambang S Prayitno, Selasa (26/7).

Dengan sistem baru ini, penumpang yang telah membeli tiket di channel eksternal dan telah memiliki kode booking, serta penumpang yang telah mencetak tiket selanjutnya melakukan check in pada mesin check in mandiri yang ada di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.

Proses check in ini dimulai bisa dilakukan calon penumpang dua belas jam sampai sepuluh menit sebelum jadwal keberangkatan KA. Check in dilakukan dengan cara mengetikkan kode booking yang tercantum pada bukti transaksi pembelian tiket atau bisa juga dengan melakukan scan barcode dari tiket pada mesin check in mandiri.

Mesin tersebut akan mengeluarkan (cetak) boarding pass yang mencantumkan nama dan ID penumpang, kode booking, dan nama KA beserta tujuan dan jadwal keberangkatan. Boarding pass inilah yang kemudian harus dibawa penumpang saat pemeriksaan identitas di boarding gate stasiun.

"Sangat mudah dan cepat, mirip dengan proses cetak tiket mandiri di stasiun," ujarnya.

Bambang juga menjelaskan bedanya check in mandiri dengan mesin cetak mandiri (CTM). Pada dasarnya hampir sama proses validasi penumpang, pada mesin.

Jika pada CTM pengguna jasa setelah mendapatkan kode booking selanjutnya mencetak tiket KA seperti umumnya, namun pada mesin check in mandiri (CIM) pengguna jasa jika sudah mendapatkan kode booking dan mengetikkan pada mesin itu akan mendapatkan struk tanda check in dan berlaku sebagai tiket KA.

Jadi tidak perlu lagi tiket seperti biasanya, dan selanjutnya hanya membawa struk boarding pass tersebut masuk boarding gate (pintu boarding) dengan memperlihatkan Kartu identitas Asli (KTP, SIM, Passport, Kartu keluarga).

Bagaimana jika pengguna jasa sudah punya tiket yang tercetak pada CTM, pengguna jasa KA hanya tinggal scan barcode yg ada pada tiket dan selanjutnya akan mendapatkan struk check in Boarding pass.

"Ke depan tiket yang dicetak di CTM akan diubah dan diganti dengan struk check in mandiri (boarding pass), dan hanya bisa dicetak mulai 12 Jam sebelum keberangkatan dari stasiun tersebut. Check in mandiri tidak bisa mencetak tiket keberangkatan dari stasiun lain, tapi hanya di stasiun tersebut," tutur Bambang.

Sementara, untuk penumpang yang membeli tiket go show (pembelian langsung), maka penumpang akan mendapat 2 lembar struk di mana lembar pertama merupakan bukti pembayaran dan lembar kedua adalah boarding pass untuk memasuki boarding gate. Setelah memiliki boarding pass, penumpang dapat segera menuju boarding gate untuk pemeriksaan identitas.

Kemudian petugas akan melakukan verifikasi boarding pass dengan perangkat scanner serta memeriksa kecocokan data dengan Kartu Identitas asli penumpang. Bambang menegaskan penumpang tetap wajib menunjukan Kartu Identitas asli yang ada foto yang bersangkutan, jika data pada boarding pass dan ID tidak sesuai tetap dilarang masuk dan dianggap tidak berlaku.

PT KAI Daop 1 Jakarta berharap pemberlakuan sistem check in dan boarding ini dapat menghilangkan peredaran pemalsuan tiket yang beberapa waktu lalu pernah terjadi di beberapa daerah. Jumlah mesin check in Mandiri pun akan ditambah secara bertahap di stasiun-stasiun KA untuk mengimbangi dengan jumlah penumpang yang akan melakukan perjalanan.

Dengan penerapan sistem check in, boarding pass tidak akan bisa didapatkan penumpang tanpa ada kode booking transaksi pembelian tiket. Sehingga dipastikan tidak akan ada lagi penggunaan tiket palsu.  Selain antisipasi terhadap tiket palsu, sistem ini juga akan meniadakan ketidaksesuaian tanggal keberangkatan tiket penumpang. Untuk tanggal keberangkatan yang tidak sesuai dipastikan tidak akan berhasil melakukan proses check in.

Diharapkan penerapan sistem check in di stasiun keberangkatan ini akan semakin meningkatkan ketertiban dan keamanan, kenyamanan pengguna jasa kereta api. Untuk sementara pengguna jasa akan dipandu oleh petugas di lokasi check in counter Stasiun Pasar Senen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement