REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Fethullah Gulen yang dituduh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berada di balik kudeta Turki menuntut Amerika Serikat menolak ekstradisi.
Sebelumnya, Erdogan meminta AS untuk mengekstradisi ulama yang tinggal di pengasingan tersebut. "Presiden Turki yang memaksa Amerika Serikat," tulis Gulen dalam potongan opini di New York Times, Selasa (26/7).
Tujuannya, Gulen melanjutkan adalah memastikan ekstradisi, meski kurangnya bukti kredibel dan hampir tidak ada prospek untuk pengadilan yang adil.
"Godaan untuk memberikan Erdogan apapun yang dia inginkan dimengerti. Tapi Amerika Serikat harus menolaknya," katanya dilansir the Guardian.