REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjanjikan akan menggaji peserta MTQ asal DKI yang berhasil menyabet gelar juara di ajang MTQ nasional. Penggajian itu berlansung dalam waktu dua tahun.
Ahok mengatakan gaji bagi para peserta MTQ asal DKI yang juara senilai UMP sebesar 3,1 juta rupiah. Sebagai timbal balik, mereka diwajibkan mengajar ngaji bagi anak-anak.
"Kalau juara kita cukupin biaya hidupnya dua tahun supaya mereka fokus ngajar jadi guru nularin ke yang lain. Jangan pusing cari makan gimana. Hitung aja pakai UMP dan THR," katanya di Balai Kota, Rabu (27/7) sembari melepas kafilah MTQ DKI yang akan mengikuti ajang MTQ nasional di Mataram.
Ahok mengingat ketika masih tinggal di Belitung Timur, kebanyakan guru ngaji harus mencari penghasilan dengan bekerja sebagai nelayan. Sehingga ia berharap dengan pemberian gaji tersebut bisa membuat para juara MTQ fokus mengajar saja.
"Saya enggak pengen guru ngaji pergi nyari duit kayak pengalaman di Belitung. Ini panggilan karena enggak gampang jadi kafilah (perwakilan untuk ikut lomba MTQ)," ujarnya.
Diketahui, Pemprov DKI menargetkan gelar juara umum dalam ajang MTQ kali ini. Setidaknya DKI mengirim 34 kafilah untuk berlomba di tujuh kategori MTQ nasional.