Kamis 28 Jul 2016 04:51 WIB

Ini Alibi Mantan Komandan NATO yang Dituduh Dalangi Upaya Kudeta di Turki

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Subarkah
   US General John Campbell (center), commander of NATO-led International Security Assistance Force (ISAF), folds the flag of the ISAF during the change of mission ceremony in Kabul, December 28, 2014.
Foto: Reuters/Omar Sobhani
US General John Campbell (center), commander of NATO-led International Security Assistance Force (ISAF), folds the flag of the ISAF during the change of mission ceremony in Kabul, December 28, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan komandan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan serta pensiunan angkatan darat Amerika Serikat (AS) Jenderal John F. Campbell (59 tahun) angkat bicara saat Harian Turki

Yeni Safak menulis dirinya mendalangi kudeta yang gagal baru-baru ini di Turki.

Ia beralibi tengah minum bir dengan dengan Jurnalis Fox News Geraldo Rivera saat terjadinya kudeta.

Yeni Safak, sebuah tabloid Turki yang dikenal pro terhadap rezim pemerintah menulis di halaman depan (headline) Senin (25/7) dengan judul 'Orang Ini Memimpin Kudeta' dan disampingnya ada foto Campbell.

Campbell, yang pensiun pada Mei lalu menjabat di Afghanistan dan Perang Irak. Ia juga menjabat sebagai komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO dari Agustus 2014 hingga awal tahun ini.

Saat Jenderal Campbell dituding berperan dalam kudeta yang gagal, ia membela diri. Campbell mengaku dirinya tidak pernah bertemu dengan ulama Fethullah Gulen yang dituding oleh pemerintah Turki berada dibalik upaya kudeta.

"Saya tidak bepergian keluar dari AS sejak saya datang kembali dari Afghanistan pada bulan Maret. Saya tidak tahu mengapa mereka memilih saya dalam judul (berita) ini," kata Campbell kepada FoxNews.com,

seperti dikutip Rabu (27/7).

Bahkan, kata dia, pada hari kudeta ia tengah berada di New York City dengan Geraldo dan sedang meminum bir. Geraldo juga menguatkan klaim jenderal tersebut. Ia mengaku mereka saat itu satu-satunya yang mereka 'tumbangkan' adalah bir Stella Artois.

Sebelumnya, Yeni Safak menulis Campbell adalah salah satu dalang yang mengatur para prajurit yang berupaya melakukan kudeta di Turki. Yeni Safak mengaku mendapat keterangan tersebut dari sumber yang mengklaim dekat dengan penyelidikan tersebut.

''Jenderal John F. Campbell adalah salah satu tokoh papan atas yang mengatur para prajurit dibalik upaya kudeta yang gagal di Turki," kata media tersebut dalam edisi bahasa Inggris seperti dikutip dari laman Russia Today (RT), Senin (25/7).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement