REPUBLIKA.CO.ID, RANTAUPRAPAT -- Puluhan warga Kecamatan Panai Hilir, Labuhanbatu, Sumatra Utara, pada Rabu (27/7) malam terluka akibat ledakan kembang api saat menyambut kegiatan rutin tahunan Jamu Laut (bakar tongkang).
Arnoldi Purba, seorang saksi mata yang juga korban ledakan, mengatakan peristiwa terjadi sebelum acara bakar tongkang dilaksanakan. Warga mengelar hiburan kembang api dan artis dari Malaysia. Saat itu, warga sangat antusias menyaksikan hiburan kembang api sehingga ratusan orang memadati ruas jalanan tersebut.
Kembang api pertama dan kedua berhasil dinyalakan dan terbang ke udara. Namun, kembang api beterbangan tidak tentu arah sehingga api bercampur asap mesiu yang dikeluarkan dari benda tersebut melukai orang-orang di sekitarnya.
"Pada saat kejadian, saya bersama keluarga persis di depan kembang api yang meledak. Suara getaran begitu keras hingga menghancurkan beberapa bagian Vihara," kata Arnold, Kamis (28/7).
Arnold bersama dua orang anaknya menderita luka bakar dibagian wajahnya dan jarinya, sementara putrinya mengalami luka robek di perut dan dirawat inap di RSUD Rantauparapat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu mencatat 24 orang korban luka-luka sudah dievakuasi ke Puskesmas setempat, lima orang diantaranya luka lebih berat dirujuk ke RSUD Rantauprapat. "Perawat dan petugas medis sedang menangani pasien yang terluka akibat percikan api dari butir mesiu," kata Kadis Kesehatan Labuhanbatu Alwi Mujahid Hasibuan.
Sementara Kepala Polisi Sektor Sei Berombang AKP J Sitompul mengungkapkan penyebab ledakan masih diselidiki. Acara Jamu Laut yang akan dijadwalkan puncaknya, Kamis 28 Juli 2016 dihentikan sementara hingga hasil penyelidikan selesai.