Kamis 28 Jul 2016 13:05 WIB

Jonan Pilih Jalan-Jalan Setelah Melepas Jabatan Menhub

Red: Nur Aini
Ignasius Jonan menyalami satu per satu karyawan Kemenhub di lantai kerja mereka, Rabu (27/7) usai pengumuman reshuffle kabinet
Foto: Istimewa
Ignasius Jonan menyalami satu per satu karyawan Kemenhub di lantai kerja mereka, Rabu (27/7) usai pengumuman reshuffle kabinet

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku akan jalan-jalan usai melepas jabatan menterinya.

"Saya kepingin jalan-jalan dulu," kata Jonan dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (28/7).

Jonan mengaku belum tertarik untuk mengambil tawaran pekerjaan, bahkan masuk partai politik. "Soal tawaran ke parpol nanti saja, saya belum kepikiran," katanya. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran pegawai serta pejabat Kemenhub, pemangku kepentingan terkait dan lainnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla karena sudah memberikan kesempatan untuk mengabdi di bidang transportasi selama 21 bulan sejak ia dilantik. Posisi Jonan sebagai Menhub digantikan oleh Budi Karya Sumadi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II.

Menteri Perhubungan merupakan salah satu menteri yang terkena perombakan Kabinet Kerja yang kedua oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla mengumumkan menteri-menteri barunya hasil perombakan kabinet kedua di teras belakang Istana Merdeka Jakarta, Rabu (27/7). Pergeseran beberapa menteri dan ketua lembaga yaitu Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Menko Kemaritiman, Bambang Brodjonegoro menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil menjadi Menteri Pertanahan/Kepala BPN dan Thomas Lembong menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Sementara penyegaran yang dilakukan dengan memasukkan nama baru yaitu Wiranto sebagai Menko Polhukam, Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu, Eko Putro Sandjojo sebagai Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Karya Sumadi sebagai Menhub, Muhajir Efendi sebagai Mendikbud, Enggartiasto Lukito sebagai Mendag, Erlangga Hartarto sebagai Menperin dan Archandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement