Kamis 28 Jul 2016 16:26 WIB

Ibas Ucapkan Selamat atas Keputusan Ahok

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Angga Indrawan
Ketua Komite Pemenangan Pemilu Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas),berbincang bersama Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan saat memberikan keterangan pers terkait pilkada serentak di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (9/12).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Komite Pemenangan Pemilu Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas),berbincang bersama Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan saat memberikan keterangan pers terkait pilkada serentak di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan maju dalam pilkada DKI Jakarta melalui jalur partai politik (parpol). Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat (KPP DPP) Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengucapkan selamat atas keputusan Ahok itu.

"Kami tentunya ya menunggu proses selanjutnya, kalau itu betul-betul sudah resmi dari Pak Ahok, ya kami ucapkan selamat," kata Ibas di Jakarta, Kamis (28/7).

Ia mendoakan, Pilkada DKI Jakarta dapat terlaksana secara adil sesuai dengan politik dan moral yang berlaku. Kendati demikian, Ibas mengatakan, DPD Partai Demokrat DKI Jakarta hingga saat ini belum memutuskan arah politiknya.

Ia meyakini, masyarakat DKI Jakarta mampu menentukan pilihannya untuk calon kepala daerah yang tepat memimpin Jakarta. Masyarakat juga dapat menilai bagaimana kualitas Ahok dan para pesaingnya.

Ibas menambahkan, masyarakat dapat menjatuhkan pilihan dengan berbagai pertimbangan, salah satunya dengan membandingkan visi misi, program, komitmen dan keinginan calon kepala daerah itu. "Termasuk, bagaimana mencintai rakyat DKI Jakarta untuk benar-benar bersatu membangun," jelasnya.

Ibas mengaku enggan terlalu jauh berkomentar ihwal hak-hak politik seseorang atau partai politik. Ia beralasan, setiap parpol mempunyai mekanisme dan pertimbangan dalam berkompetisi. Ia tidak menampik, Partai Demokrat harus realistis dalam pemilu ini. Sebab, kondisnya berbeda dengan lima tahun lalu, saat partainya memiliki kesempatan untuk mencalonkan pasangan.

"Hari ini kenyataannya adalah Demokrat membutuhkan teman koalisi dan membutuhkan konstelasi politik yang terjadi di DKI termasuk memikirkan nama-nama yang terbaik," tutur Ibas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement