Jumat 29 Jul 2016 02:51 WIB

Zulfiqar Ali tak Jadi Dieksekusi Mati

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Julkifli Marbun
Hukuman Mati/ilustrasi
Foto: Republika/Mardiah
Hukuman Mati/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Setelah proses eksekusi mati di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Barat dini hari ini (27/9), kepastian untuk terpidanan mati asal Pakistan, Zulfiqar Ali sudah ditetapkan. Melalui sambungan telepon dengan pengacara Zulfiqar, Saut Edward Rajagukguk mengungkapkan kondisi terkini mengenai keputusan hukuman terpidana asal Pakistan tersebut.

“Zulfiqar dini hari ini sudah dipastikan tidak jadi dieksekusi mati,” kata Saut kepada Republika, Jumat dini hari (29/7).

Saut menjelaskan, kepastian penundaan eksekusi mati terhadap Zulfiqar berasal dari istrinya sendiri yang datang ke Nusakambangan. Saut bahkan memastikan kondisi terkini sekarang, istri Zulfiqar sudah kembali ke hotel setelah kepastian eksekusi mati tidak jadi dilakukan.

“Sekarang setelah mengetahui tidak jadi dieksekusi mati, istrinya sudah kembali ke hotel. Bahkan sudah sampai seberang pelabuhan untuk menuju ke hotel,” tutur Saut.

Saut menyatakan belum mengetahui pasti alasan mengapa Zulfiqar tidak jadi dieksekusi mati. Meskipun begitu, Saut mengaku optimis untuk upaya selanjutnya masih diperjuangkan kembali keadilan untuk Zulfiqar.

Dia memprediksi, alasan Zulfiqar tidak jadi diprediksi bukan persoalan grasi atau hal lain. “Saya pikir bukan persoalan grasi, tapi karena pertimbangan jenis perkara, barang bukti, dan mungkin dinilai lagi oleh Kejaksaan Agung,” ungkap Saut.

Saut mengungkapkan apresiasinya terhadap  Presiden Indonesia Joko Widodo dan Kejaksaan Agung sudah mempertimbangkan pengajuan penundaan eksekusi mati. Dia menilai keputusan tersebut memang sesuai dengan keadilan.

Diketahui, Jaksa Pidana Umum (Jampidum) Noer Rachmat mengungkapkan pada dini hari ini (29/7) sudah mengeksekusi empat terpidana mati di Nusakambangan. Keempat terpidana mati tersebut yaitu Freddy Budiman (Indonesia), Seck Osmane (Nigeria), Michael Titus (Nigeria), dan Humprey Ejike (Nigeria).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement