REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Prakirawan BMKG Gorontalo, Fathuri mengatakan, gempa berkekuatan 5,4 skala Richter terjadi di daerah tersebut Jumat (29/7) sore. Gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Pusat gempa terletak pada 0,04 derajat Lintang Selatan dan 123,48 derajat Bujur Timur, atau 80 kilometer Tenggara Gorontalo di kedalaman 127 kilometer.
Gempa pukul 15.29 WIT dirasakan sebagian warga di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo cukup kencang. Namun tidak menimbulkan kerusakan.
BMKG Gorontalo menyatakan, Gorontalo merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi gempa bumi. Dari hasil pengamatan, sebagian besar gempa tersebut pusatnya berada di perairan Teluk Tomini dan wilayah Barat Daya Gorontalo.
Ia menjelaskan, besarnya guncangan gempa yang terasa ditentukan oleh besarnya magnitude dan kedalaman pusat gempa yang terjadi. "Kadang kekuatan gempanya besar, tapi kedalamannya jauh biasanya guncangan tidak terasa, demikian juga sebaliknya," ujar Fathuri.
Menurut dia, lempeng yang paling berpengaruh di wilayah Gorontalo dan sekitarnya adalah Lempeng Pasifik. Sementara Lempeng Indoaustralia hanya memiliki pengaruh kecil terhadap seluruh gempa yang terjadi di daerah tersebut.