Sabtu 30 Jul 2016 10:40 WIB

Situasi di Tanjungbalai Sudah Tenang

Ilustrasi - Personel kepolisian bersiaga. (foto : Septianjar Muharam)
Ilustrasi - Personel kepolisian bersiaga. (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGBALAI -- Situasi yang sempat memanas karena aksi anarkis massa di Kota Tanjungbalai, Sumatra Utara kini sudah terkendali dan masa membubarkan diri sekitar pukul 04.00 WIB.

Sejumlah aparat kepolisian dan TNI diterjunkan beberapa titik kerusuhan tersebut. Kepolisian Daerah Sumatra Utara mengirimkan personel bantuan untuk mengamankan Kota Tanjungbalai setelah kerusuhan berbau suku, agama, ras, dan antargolongan di wilayah itu, Jumat (29/7) malam.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Polisi Rina Sari Ginting di Medan, Sabtu (30/7), mengatakan personel tambahan itu berasal dari Polres Asahan sebanyak 100 personel, Polres Batubara 30 personel dan Satuan Brimob yang bermarkas di Tebing Tinggi 75 personel.

Baca: Polisi Amankan Tujuh Penjarah dalam Kerusuhan Tanjungbalai

Pengamanan situasi juga dibantu TNI dari Kodim 0208/Asahan dan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai. Seluruh personel tambahan tersebut akan mendukung kinerja Polres Tanjungbalai untuk mengamankan situasi pascakerusuhan.

Personel di lapangan juga terus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, termasuk menghalau kumpulan massa untuk menghindari terjadinya kerusuhan susulan. Kepolisian terus melakukan penyelidikan mengenai kerusuhan itu, termasuk mendata kerusakan yang timbul bersama unsur pemerintah daerah setempat.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi tentang penyebab aksi anarkis yang menyebabkan bangunan Vihara dan Klenteng terbakar tersebut.

"Hingga Sabtu pagi, situasi di Tanjungbalai sudah kondusif. Warga diimbau tetap tenang dan tidak mudah diprovokasi," kata Rina.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement