Sabtu 30 Jul 2016 14:14 WIB

Masyarakat Diminta tak Terprovokasi dengan Kerusuhan Tanjungbalai

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Nur Aini
Simulasi penanganan kerusuhan massa.   (ilustrasi)
Foto: dok. Republika/Adhi Wicaksono
Simulasi penanganan kerusuhan massa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri telah berdialog dengan tokoh masyarakat Tanjungbalai, Sumatra Utara. Tujuannya untuk mengendalikan situasi dan menyatukan masyarakat agar pembakaran kelenteng tidak berlanjut.

Kepala Lembaga Pendidikan Polri, Komjen (Pol) Syafrudin, mengatakan pihaknya diperintahkan Kapolri Jenderal ‎(Pol) Tito Karnavian untuk mengunjungi tempat kejadian perkara (TKP). Syafrudin memantau situasi di sana setelah kerusuhan. Kerusuhan di Kota Tanjungbalai yang diduga karena adanya keberatan dari seorang etnis Tionghoa atas ritual keagamaan yang rutin dikumandangkan setiap hari. Tanpa diduga, informasi itu cepat menyebar dan berujung pada kerusuhan. Perisitiwa itu menyebabkan sembilan rumah ibadah milik umat Buddha dirusak massa.

"Kondisi sudah terkendali dalam tiga jam," ujar Syafrudin, dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Sabtu (30/7).

Mantan wakil Kapolda Sumatra Utara ini sudah berkumpul dengan tokoh masyarakat di sana. ‎ Polisi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling merangkul. Menurutnya, jangan ada kelompok masyarakat yang menyerang warga. Mereka semuanya sepakat untuk saling membantu untuk menjaga stabilitas keamanan.

Pihaknya menjamin situasi di Tanjungbalai dan Sumatra Utara kondusif. Terkait penegakkan hukum, pihaknya memerintahkan personel Polri untuk segera menginvestigasi insiden yang menjadi sorotan masyarakat tersebut. Tim reserse bergerak menghimpun barang bukti dan memeriksa sejumlah saksi. "Jangan main asal tangkap," perintahnya kepada aparat.

Kalemdikpol sudah memerintahkan Kapolda Sumatra Utara untuk memimpin pemulihan situasi bersama masyarakat setempat. ‎Pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi agar kerusuhan itu tidak berlanjut.‎

Baca juga: Kapolres Sebut Situasi Tanjungbalai Kembali Aman Terkendali

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement