REPUBLIKA.CO.ID, Pippa Middleton akhirnya menaklukan Matterhorn. Adik dari Putri Kate menjangkau puncak Matterhorn di Switzerland dengan saudara laki-lakinya, James, temannya mendaki Mont Blanc tahun 2008.
Pippa yang telah bertunangan dengan seorang ahli keuangan, James Matthews awal bulan ini, melakukan pendakian untuk mengumpulkan uang untuk Michael Matthews Foundation dalam rangka menghormati saudara laki-laki tunangannya itu yang meninggal dalam pendakian Mount Everest di tahun 1999 silam. Saat itu usianya 22 tahun dan termasuk pendaki Inggris termuda saat pendakian.
“Ini sangat sederhana bisa mendaki ke salah satu gunung paling cantik di dunia dan menggumpulkan uang untuk amal yang dibuat untuk mengenang seorang anak muda luar biasa yang meninggal di puncak gunung lain. Meskipun saya telah mengumpulkan uang sebelumnya untuk Michael Matthews Foundation, ini sekarang menjadi bahkan lebih penting untuk saya dan keluarga saya,” ujar Pippa seperti dilansir dari laman People, Senin (1/8).
Dia menambahkan, "Meskipun tidak satupun diantara saya, saudara laki-laki saya, yang pernah bertemu Michael, kami berdua membagi semangatnya dan gairahnya pada pegunungan. Kami membuat pendakian ini membuatnya menjadi spirit bagi kita semua, dan kami menghormati dan mendukung kenangannya.”
Michael Matthews Foundation telah didirikan oleh keluarga dan temannya menyusul kematiannya dan membangun sekolah di daerah terpencil dibeberapa dunia termasuk Thailand, Nepal dan Tanzania.
Meskipun tunangannya tidak bergabung bersamanya dalam pendkian, perempuan berusia 32 tahun ini mengatakan dia sepenuhnya mendukung. "Ini akan semakin baik jika James Matthews di sini membagi pengalamannya, kadang-kadang saya tahu dia bisa memiliki cinta untuk melakukannya,” ujarnya.
Saudara kandung Middleton tiba di Zermatt beberapa hari sebelum pendakian dalam rangka menyiapkan dan beradaptasi dengan lingkungan. Kamis lalu mereka mendaki sebuah gunung terdekat dengan pemandu mereka sebagai latihan. Baik Pippa maupun James menemukan bahwa pendakian mereka sangat sulit dan lebih sulit daripada mendaki Matterhorn sendiri.
(baca: Kisah di Balik Foto Ayunan Pangeran George)