REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) menegaskan informasi yang ditulis Koordinator Kontras Haris Azhar merupakan informasi penting. Informasi itu dapat digunakan untuk membongkar jaringan Narkoba yang sudah sangat akut terjadi di Indonesia.
Bahkan, menurut Akom perlu ada perlindungan bagi saksi kunci yang dapat membenarkan pengakuan terpidana mati Freddy Budiman.
"Harus itu ada perlindungan saksi," ucapnya kepada Republika.co.id di kompleks parlemen Senayan, Rabu (3/8).
Akom melanjutkan, dengan adanya perlindungan bagi para saksi kunci, lebih memudahkan untuk membongkar peredaran Narkoba yang diduga dilakukan oleh oknum aparat seperti yang disebutkan dalam tulisan Haris Azhar.
Ia juga mengatakan, sangat percaya pada pimpinan institusi tertinggi dari Polri, TNI dan BNN untuk membongkar oknum aparat di jajaran mereka masing-masing.
Terlebih, dalam Presiden Joko Widodo sendiri sudah menyatakan bahwa Indonesia masuk dalam darurat narkoba. Sebab, peredaran Narkoba sudah menyentuh diberbagai lapisan. Dampak peredaran Narkoba juga sudah sangat besar terutama bagi generasi penerus Indonesia.
"Masalah Narkoba adalah masalah yang sudah sangat berat di Indonesia, jadi informasi Haris Azhar sangat penting untuk membongkar kasus peredaran Narkoba," tegasnya.
Saat ini, Haris Azhar yang menulis 'Cerita Busuk dari Seorang Bandit' berdasarkan pengakuan terpidana mati Freddy Budiman dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik. Dalam tulisannya tersebut, menurut pengakuan Freddy, ada oknum dari BNN, Polri dan TNI yang membantu peredaran Narkoba yang dilakukannya.