Sabtu 06 Aug 2016 14:33 WIB

Turki Merapat ke Rusia

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Kremlin Pool Photo via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, ST PETERSBURG -- Saat hubungan Turki dengan negara-negara Barat menegang, pascakudeta gagal di Turki 15 Juli lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan akan melakukan perjalanan ke Rusia pada Selasa (9/8). Dalam kunjungannya tersebut, Erdogan akan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin.

Hubungan Turki dengan Moskow memang telah mencair, setelah sebelumnya Rusia menjatuhkan sanksi perdagangan karena jet tempur mereka ditembak jatuh dekat perbatasan Turki-Suriah. Kunjungan Erdogan kali ini 'bertepatan' dengan meregangnya hubungan Ankara dengan negara Barat.

Erdogan dan banyak warga Turki marah dengan kekhawatiran Barat akan tindakan mereka terhadap pelaku kudeta, tapi mengabaikan apa yang mereka sebut peristiwa berdarah sebelumnya. Pemerintah Turki juga menyalahkan kudeta pada para pengikut Fethullah Gulen yang kini berada di pengasingan di Amerika Serikat.

Ketegangan dengan Barat meningkat ketika Menteri Luar Negeri Jerman mengatakan tak bisa berdiskusi dengan Turki karena seperti pembicaraan 'dua planet berbeda'. Kanselir Austria juga menyarankan diakhirinya pembicaraan keanggotaan Turki di Uni Eropa.