REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ikut menanggapi munculnya koalisi kekeluargaan yang dibentuk PDIP, Gerindra, Demokrat, PAN, PKB dan PPP.
Basuki alias Ahok menilai koalisi kekeluargaan malah berpotensi menimbulkan kecurangan. Sebab, ia khawatir nantinya pemerintahan akan dijalankan dengan basis kekeluargaan, bukan untuk rakyat.
"Ya mungkin semua kekeluargaan. Yang bahas anggaran juga kekeluargaan, diskusi kekeluargaan, mau pejabat juga kekeluargaan. Mungkin itu maksudnya. Saya nggak tahu," katanya, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (9/8).
Ahok mengatakan keenam parpol dapat dibedakan dari perbedaan ideologi, yaitu nasionalis dan agamais, sehingga ia merasa keenam parpol butuh bekerja sama. "Mungkin nanti kekeluargaan juga. Saya nggak ngerti ideologinya beda memang mesti kekeluargaan," ujarnya.
Sementara itu, Ahok tak mengetahui apakah PDIP akan meninggalkan dukungan padanya pasca-terbentuknya koalisi kekeluargaan. "Nggak tahu, saya nggak tahu," ujarnya.