REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin dijadwalkan akan membuka secara resmi festival alquran di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (10/8). Festival Alquran pertama kali ini akan berlangsung hingga 11 Agustus mendatang.
Festival Alquran sendiri diikuti 51 Peguruan Tinggi Muhammadiya (PTM) dan Perguruan Tinggi Asisyiyah (PTA) se Indonesia. Festival ini melombakan 10 cabang Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ). "Jurinya kita ambil dari juri profesional dibidangnya dan telah mnjadii juri MTQ nasional," ujar Rektor UMY Bambang Cipto, Selasa (9/8).
Selain lomba 10 cabang dalam MTQ, festival Alquran juga diramaikan dengan pameran dan bazar yang sudah dibuka sejak Selasa sore. Pameran diikuti 17 stand.Mereka diantaranya berasal dari Bayt Alquran dan Museum Istiqlal, PP muhammadiyah, hingga Madrasah Mualimin/Mualimat juga membuka stan dalam pameran ini.
Menurut Bambang Cipto, UMY bangga menjadi tuan rumah Festival Alqur’an PTM/A seluruh Indonesia yang diadakan pertama kalinya ini.“Sebenarnya gagasan ide Festival Alqur'an ini telah ada sejak tahun 2015, namun baru terlaksana sekarang. Semua ini berkat kerja keras seluruh panitia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Festival, Ghoffar Ismail menjelaskan, sepuluh cabang lomba MTQ dalam festival kali ini adalah Tilawah al-Qur'an (Putra/Putri), Tartil al-Qur'an (Putra/Putri), Hifzhil Qur'an 1 Juz (Putra/Putri), Hifzhil Qur'an 5 Juz (Putra/Putri), Hifzhil Qur'an 10 Juz (Putra/Putri), Hifzhil Qur'an 15 Juz (Putra/Putri), Hifzhil Qur'an 30 Juz (Putra/Putri), Kaligrafi al-Qur'an (Putra/Putri), Fahmil Qur'an, dan Syarhil Qur'an.
Menurut dia, Festival Alquran ini sebagai bentuk apresiasi kepada Qori/Qoriah di Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah agar bisa melahirkan Qori yang andal. “Semoga acara ini menghasilkan Qori/Qoriah yang handal dan acara ini menjadi bentuk apresiasi kepada Qori/Qoriah yang ada di Indonesia khususnya di PTM/PTA,”katanya.
Sedangkan pameran dan bazar dalam festival kalii ini menampilkan hal unik-unik seputar Islam. "Ada Alqur’an terbesar di Jawa Tengah yang didatangkan langsung dari Masjid Agung Jawa Tengah, Alqur’an terkecil di Indonesia, dan ada juga Miniatur masjid-masjid di Mekkah dan Madinah yang ditampilkan oleh Madrasah Mualimin/Mualimat," ujarnya.
Selain itu, terdapat manuskrip-manuskrip kuno peninggalan Islam yang ditampilkan oleh stand PP Muhammadiyah. Pameran dan bazaar ini juga menyediakan fasilitas bagi orang umum untuk belajar dan mendalami Alqur’an. “Silakan untuk semua orang datang dan melihat pameran ini karena di sini juga bisa menjadi tempat belajar mengenal Alqur’an," katanya.
Bazar menampilkan Alqur’an Braile untuk tuna netra, ada juga yang menyediakan belajar tahsin untuk membenarkan cara baca Al Qur’an, dan belajar sejarah lewat stand Bayt Al Qur’an dan Museum Istiqlal.