REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar Sleman Fashion Festival di Maguwoharjo, Depok pada 13 dan 14 Agustus 2016. Kali ini acara tahunan tersebut mengusung eco-batik atau batik yang ramah lingkungan.
"Pada gelaran yang kedua kalinya ini Sleman fashion Festival (SFF) lebih mengedepankan pada eco-batik, yakni desain fashion yang berbahan batik dan lurik khas Sleman dengan pewarnaan alami," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi, Selasa (9/8).
Menurut dia, SSF ini merupakan event yang juga memiliki keterkaitan dengan event Jogja Fashion Week (JFW) yang akan digelar di Jogja Expo Center (JEC). "SFF ini merupakan pembuka dari kegiatan JFW yang sudah digelar untuk kesekian kalinya," katanya.
Ia mengatakan, dalam SFF ini sengaja mengedepankan eco-batik karena saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman sedang gencar untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.
"Wilayah Sleman merupakan hulunya DIY, merupakan daerah resapan dan konservasi sehingga kelestarian lingkungan menjadi prioritas. Ini jadi komitmen Pemkab Sleman untuk mengembangkan eco-batik, mendukung pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development) dan peduli pada lingkungan," katanya.
Ayu mengatakan, memang dalam gelaran SFF 2016 ini peserta belum diwajibkan untuk menggunakan batik dan lurik berpewarna alam. "Saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan ajakan publik untuk memanfaatkan pewarna alam. Kami juga masih berupaya mendorong para pengrajin untuk beralih dari pewarna sintetis ke bahan alami yang lebih ramah lingkungan," katanya.
Ia mengatakan, agenda SFF 2016 ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke destinasi-destinasi wisata di Sleman serta pengembangan industri kreatif menjadi sentra-sentra industri yang menarik wisatawan.
"Di Kabupaten Sleman ada sekitar 500 pengrajin batik dan kita harapkan nanti bisa menjadi kawasan sentra yang semakin ramai dikunjungi orang," katanya.
SFF 2016 diramaikan 18 fashion designer yang akan menunjukkan karya produk ready to wear berbahan batik dan lurik khas Sleman. "Agenda ini juga akan diisi dengan talkshow tentang eco-batik hingga sayembara kreatif untuk 'fashion design' dan nonfashion berbahan batik dan lurik dalam kegiatan Sleman Creative Award," katanya.
Ia mengatakan, Disbudpar Sleman juga menyediakan 100 tiket gratis bagi masyarakat umum setiap hari selama acara SFF 2016. Bagi masyarakat yang berminat menyaksikan SFF 2016 dapat mengambil undangan di Kantor Disbudpar Sleman.