Selasa 09 Aug 2016 23:19 WIB

Kekompakan Koalisi Kekeluargaan Rentan Diuji

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Esthi Maharani
Peneliti politik LIPI Prof Dr Siti Zuhro saat menjadi narasumber dalam diskusi dialektika demokrasi bertajuk Arah Politik dan Ekonomi Jokowi Pasca Reshuffle di Kompleks Parlemen,Jakarta, Kamis (28/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peneliti politik LIPI Prof Dr Siti Zuhro saat menjadi narasumber dalam diskusi dialektika demokrasi bertajuk Arah Politik dan Ekonomi Jokowi Pasca Reshuffle di Kompleks Parlemen,Jakarta, Kamis (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Politik LIPI Siti Zuhro menilai, Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari tujuh partai politik rentan diuji kekompakannya. Koalisi kekeluargaan ini terdiri dari PDIP, PAN, PKB, PKS, Gerindra, Demokrat, PPP itu, dibentuk untuk menghadapi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI 2017.

''Solid tidaknya koalisi, sangat dipengaruhi seberapa kokoh komitmen bersama dipatuhi dan tidak ada yang ingkar janji. Inilah tantangan membangun koalisi besar yang acapkali diterpa kontestasi di internalnya sendiri,'' kata Zuhro, saat dihubungi, Selasa (9/8).

Menurutnya, kalau tujuh partai koalisi kekeluargaan mampu membangun nilai-nilai saling percaya, saling menghargai dan tak melakukan dusta diantara mereka, maka tak tertutup kemungkinan umurnya akan panjang.

Zuhro menambahkan dari tujuh parpol koalisi kekeluargaan, hanya Gerindra yang sudah mengumumkan calon gubernur yakni Sandiaga Uno. Sedangkan partai lain masih belum suara. Ia memprediksi, jika PDIP mengusung calonnya sendiri untuk dipasangkan dengan Sandiaga Uno, maka pasangan tersebut akan bisa disepakati koalisi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement