REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Tri Rismaharini menilai pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama yang menyebut keberhasilan ibu kota Provinsi Jawa Timur membangun pedestrian adalah keberhasilan kecil di wilayah seukuran Jakarta Selatan bisa membuat warga Surabaya tersinggung.
"Aku juga warga Surabaya yang punya harga diri," kata Risma saat menggelar jumpa pers di ruang kerjanya di Surabaya, Kamis (11/8).
Menurutnya, apa yang disampaikan Basuki alias Ahok sama saja menghina dan merendahkan harga diri warga Surabaya. Risma memperlihatkan data bahwa luas Surabaya itu 374 kilometer persegi, sedangkan Jakarta 661,5 kilometer persegi.
"Jadi Surabaya itu separo lebih dibandingkan Jakarta," ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, kalau dibagi rata enam wilayah Jakarta, maka Jakarta Selatan luasnya hanya sekitar 120 kilometer persegi. Maka otomatis Risma menjawab Surabaya tidak sama luasnya dengan Jakarta Selatan.
Tidak hanya soal luas, Risma juga menegaskan di Surabaya ia sendirian menjabat wali kota. Namun di Jakarta Ahok dibantu oleh lima wali kota dan satu bupati, sedangkan untuk anggaran belanjanya pun Kota Surabaya sebesar Rp 7,9 trilliun dengan total penduduk sebanyak 2,9 juta jiwa.
Sedangkan Jakarta anggaran belanjanya sebesar Rp 64 trilliun dengan total penduduk 10 juta orang. "Jadi ini bukan masalah pencalonan gubernur atau tidak. Tapi kalau begini saya jadi harus ngomong. Kenapa Surabaya diserang terus, kalau begini kan Surabaya dihina. Kalau warga Surabaya marah bisa bahaya makanya saya memutuskan untuk komentar lebih dulu," kata Risma.
Lagi pula, lanjut dia, persaingan pilgub DKI Jakarta menurut Risma tidak sepatutnya membawa-bawa Kota Surabaya. Terlebih dengan mencecar Risma dari banyak aspek seperti saat ini. Bahkan Risma juga mengatakan seharusnya Ahok tidak perlu khawatir dan takut kalah.
"Aku salah apa? Warga Surabaya salah apa? Tidak usah takutlah, Pak Ahok, wong beliaunya itu incumbent (pejawat--Red)," kata Risma.
Selain itu, Risma mengatakan, trotoar Surabaya itu bukan sembarang trotoar. Di bawah trotoar itu justru ada yang lebih mahal karena terdapat box culvert yang fungsinya untuk saluran.
Selain itu, ia juga mengatakan, banyak program di Surabaya yang patut dibanggakan, seperti pendidikan dan kesehatan gratis. Mobil jenazah dan ambulans pun sedia 24 jam gratis untuk warga tidak mampu.
"Kami juga bangun beberapa jalan sendiri pakai APBD. Ini bukan soal pencalonan, ini sudah menyangkut harga diri warga Surabaya," tegasnya.
Ia juga meyebutkan, Kota Surabaya juga memberi makan lansia dan orang cacat. Ini membuktikan Surabaya tidak layak direndahkan.