REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengenang almarhum mantan Menteri Koperasi dan UKM, Adi Sasono sebagai sosok yang begitu berjasa baginya.
"Saya pertama ke Jakarta kan ditarik dia," kata dia saat ditemui di rumah duka Kompleks Depdagri I, Jakarta Selatan, Sabtu (13/8).
Pria yang pernah menjabat sebagai salah satu dari lima Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu mengaku pernah diledek almarhum Adi Sasono saat itu, dirinya akan masuk ke Bappenas.
"Saya diledek beliau, 'ngapain, pemimpin itu jangan jadi birokrat. Pemimpin tu harus berjuang'. Akhirnya saya masuk ke LSP yang beliau pimpin," ujarnya menirukan ledekan Adi Sasono.
Ia mengungkapkan, saat itu dia bersama Jumri Hidayat dan kumpulan pemberontak lainnya berguru menyoal politik bersama Adi Sasono. Ia berujar, terlalu banyak kenangan yang ia lewatkan bersama almarhum. Ia benar-benar kehilangan sosok yang terkenal berkomitmen terhadap rakyat.
"Sulit sekali dicari bandingnya, langka orang semacam ini. Karena beliau selalu bicara soal perjuangan bangsa. Termasuk komitmen dia pada kerakyatan, keislamannya begitu menonjol. Bangsa ini kehilangan salah satu sosok terbaiknya," tutur Priyo.