REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat pramuka bisa berfungsi untuk menangkal gerakan radikal di berbagai wilayah yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kewaspadaan terhadap gerakan radikal itu membutuhkan kepedulian semua pihak, terutama dari pramuka yang merupakan organisasi nonformal dan menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia," kata Ganjar, Ahad (14/8).
Ganjar meminta tiap anggota pramuka agar tidak pernah ragu untuk turut serta merapatkan barisan melawan ketidakbenaran, melawan korupsi, melawan radikalisme, dan tentu saja intoleransi antarumat beragama.
Tidak hanya radikalisme, pramuka harus merapatkan barisan untuk melawan berbagai bentuk tindak pidana korupsi, dan penyalahgunaan narkoba yang dapat mengganggu segala sendi kehidupan bangsa yang merdeka, ber-Pancasila, dan ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Ganjar, sumpah janji yang diucapkan oleh seluruh keluarga besar pramuka memiliki konsekuensi dan tanggung jawab yang besar.
"Oleh karena itu, seluruh pikiran, perkataan, dan perbuatan anggota pramuka harus mengarah pada kebenaran," ujar mantan anggota DPR RI itu.
Anggota pramuka, kata Ganjar, juga harus terus menjaga semangat Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka demi menjaga kehormatan bangsa.
"Mari kita semua mengasah hati, pikiran, dan berperilaku yang sungguh-sungguh untuk memegang tata suci serta janji itu membela bangsa dan negara," katanya.