REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Jordania dan Swedia pada Ahad (14/8) mengatakan pembentukan negara Palestina merdeka adalah kunci bagi perdamaian Timur Tengah. Kantor berita resmi Jordania, Petra melaporkan Perdana Menteri Jordania Hani Al-Mulki dan Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven mengeluarkan pernyataan tersebut keduanya membahas hubungan bilateral dan sejumlah masalah Timur Tengah.
Mereka menekankan berdirinya negara Palestina yang layak adalah kunci bagi perdamaian dan kestabilan di wilayah itu. Mereka memperingatkan kegagalan untuk memberi keadilan rakyat Palestina akan menyulut kerusuhan lebih luas.
Al-Mulki mengatakan Jordania dan Swedia adalah pemain penting dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian di seluruh dunia dan mereka memperlihatkan komitmen kuat memerangi terorisme dan ekstremisme.
Perdana Menteri Jordania tersebut memperingatkan kerusuhan saat ini di Timur Tengah akan berdampak pada keamanan dan kestabilan di Eropa sebab masalah regional tak mengenal perbatasan.
Al-Mulki kembali menyatakan masalah Palestina tetap menjadi inti konflik di wilayah itu, dan setiap penyelesaian politik memerlukan rumus dua-negara. Ia berikrar Jordania akan selalu menjadikan masalah tersebut sebagai prioritas utama nasionalnya.
Lofven memuji upaya Jordania untuk mewujudkan perdamaian dan kestabilan di Timur Tengah dan tempat lain di dunia, dan mengatakan Swedia ingin mendorong kerja sama dan koordinasi dengan Jordania dalam menampung pengungsi, sebab kedua negara itu saat ini menampung pengungsi dari Suriah.