Kamis 18 Aug 2016 19:49 WIB

Ada Fakta Baru Kasus Testimoni Freddy

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Effendi Gazali
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Effendi Gazali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta Effendy Ghazali mengatakan ada fakta baru dari hasil penelusuran di Lapas Nusakambangan.

"Ada beberapa fakta baru tapi perlu dikonfirmasi di antara yang hadir," ujar Effendy saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (18/8).

Saat dimintakan penjelasan lebih lanjut perihal fakta tersebut, Effendy enggan memberikan bocoran. Ia hanya menekankan fakta baru itu harus dikonfirmasi kepada beberapa pihak.

"Nanti, kan perlu dikonfirmasi dulu," ujar dia lagi.

Ia mengatakan tim mencari keterangan secara rinci di Lapas Nusakambangan seperti melihat dan mengecek daftar buku tamu dan mengecek ke ruang tunggu. Ia pun menegaskan ada kemungkinan besar testimoni Freddy kepada Koordinator Kontras perihal dugaan adanya aliran dana Rp 90 miliar mengalir ke pejabat tinggi Polri memang benar.

"Secara umum yang disampaikan persis sama dengan yang ditulis Haris Azhar," ujarnya.

(Baca juga: PPATK Temui Kapolri Bahas Transaksi Mencurigakan Narkoba?)

Sementara, anggota tim yang lain, Hendardi mengatakan bukti yang baru ditemukan berkaitan dengan rekaman Freddy. Disebutkan, rekaman itu dilakukan satu hari sebelum eksekusi dan diambil oleh pihak keluarga dan oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan.

"Saya kira fakta barunya hanya benar bahwa ada video yang dibuat sebelum Freddy dihukum mati, dieksekusi oleh dua pihak. Itu oleh pihak keluarga dan oleh pihak lembaga pemasyarakatan," ungkap Hendardi.

Namun mengenai isi dari video tersebut, Hendardi mengaku belum mengetahuinya. Sehingga pihaknya juga belum bisa memberikan keterangan apapun perihal isi dari rekaman tersebut.

"Tapi isinya apa itu kami belum peroleh, belum kami mintakan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement