REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian Palestina yang tengah melakukan operasi pencarian senjata baku tembak dengan sejumlah pria bersenjata di kota Nablus, Tepi Barat. Akibatnya dua orang dari komplotan bersenjata tewas. Dua orang dari pihak keamanan pun ikut meninggal dalam kejadian tersebut.
Dilansir Reuters, Jumat (19/8), juru bicara keamanan Palestina Adnan al Damiri menyebutkan, operasi pencarian senjata di kota Nablus kali ini didukung Barat Otoritas Palestina (PA) dan dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas dilakukan mulai Kamis (18/8) waktu setempat. Dengan meninggalnya dua orang dalam operasi ini, maka pihak keamanan Palestina telah menangkap lebih dari dari 100 tersangka.
Jumlah ini didapat hanya dalam waktu dua bulan operasi di sekitar Tepi Barat. Operasi ini pun diberlakukan karena selama ini telah terjadi peningkatan tindak kejahatan di sekitar kota Nablus.
Damiri menyebutkan, meski Israel memiliki kontrol keamanan secara keseluruhan di sekitar Tepi Barat, namun Abbas PA memiliki kontrol parsial di beberapa daerah di Tepi Barat. Tindakan ini dilakukan karena pemerintah Palestina menginginkan agar negara masa depan bersama dengan jalur Gaza dan Yerussalem Timur.