REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi menangani serius terjadinya fenomena abrasi di kawasan pantai selatan. Upayanya dengan merencanakan penananaman pohon mangrove atau bakau di sepanjang pinggiran pantai.
"Gejala abrasi terjadi setelah kawasan selatan diterjang gelombang tinggi dan banjir rob," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Irwan Fajar kepada wartawan Ahad (21/8).
Daerah yang terdampak antara lain Pantai Pangumbahan Kecamatan Ciracap dan Palabuhanratu. Luasan yang terdampak abrasi masih dalam pendataan instansi teknis di lapangan.Untuk mencegah makin luasnya abrasi terang Irwan, pemkab akan melakukan sejumlah langkah. Terutama dengan menggalakan penanaman pohon mangrove di pinggiran pantai.
Upaya ini ujar Irwan dilakukan dengan melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Dipilihnya mangrove lanjut dia disebabkan tanaman tersebut dapat menjadi penahan ombak dan mencegah pengikisan pantai.
Irwan mengatakan, peristiwa abrasi di selatan Sukabumi sebelumnya terjadi akibat gelombang tinggi lautan yang menyebabkan pasang dan banjir rob. Pada saat itu gelombang di selatan Sukabumi cukup tinggi mencapai kisaran empat hingga lima meter.
Koordinator Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri menambahkan, dari pantauan petugas di lapangan menunjukkan luasan pantai yang mengalami abrasi mencapai kisaran sepuluh hinggga 20 meter. "Selain menyebabkan abrasi, banjir rob juga sempat merusak bangunan seperti warung yang ada di pinggiran pantai," kata dia.