REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Sedikitnya 15 orang tewas dalam serangan bom yang dilancarkan oleh Angkatan Udara Rusia di Provinsi Aleppo, Suriah, Sabtu (20/8), lalu. Serangan tersebut juga meluluhlantakkan sejumlah bangunan yang ada di wilayah itu.
“Pesawat-pesawat tempur Rusia menyerang satu kota di distrik Atarib, Aleppo, dengan bom klaster. 15 orang tewas, sedangkan sejumlah warga lainnya luka-luka,” kata seorang pejabat pertahanan sipil setempat kepada Anadolu Ahad (21/8). Tidak disebutkan, apakaha korban tewas adalah sipil atau militan.
Pejabat itu mengatakan, serangan udara itu telah menyebabkan kerusakan besar terhadap kota. Tim penyelamat saat ini dilaporkan masih terus berusaha mencari korban selamat yang mungkin masih tertimbun di bawah puing-puing bangunan yang hancur.
Pada September tahun lalu, militer Rusia juga meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap kelompok penentang rezim penguasa Bashar al-Assad. Pemerintah Moskow mengklaim serangan udara yang mereka lakukan ditujukan terhadap kelompok ekstremis ISIS. Sementara, AS dan oposisi Suriah menyebut serangan Rusia itu hanya untuk menghabisi lawan-lawan politik Assad.
Sejak Maret 2011, kelompok oposisi Suriah menuntut agar keluarga Assad yang sudah memerintah Suriah selama 44 tahun mengakhiri kekuasaannya dan membentuk negara yang demokratis. Akan tetapi, rezim Assad justru merespons protes damai tersebut dengan kekuatan militer, sehingga membawa negeri itu kepada perang saudara berkepanjangan.
Sejak itu, lebih dari 250 ribu orang tewas dan sekitar 10 juta warga Suriah lainnya terpaksa mengungsi ke beberapa negara.