REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok Buya Hamka telah menginspirasi banyak orang. Tak hanya sosoknya tapi juga karya-karyanya senantiasa memberikan pencerahan jiwa. Dari 94 karyanya, baik berupa buku agama, sastra, maupun lainnya, selalu diburu para penggemarnya. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Arab Saudi, dan lainnya.
Baru-baru ini, empat buku karya Buya Hamka yang diterbitkan Republika Penerbit, telah diminati penerbit Malaysia. Keempat buku tersebut berjudul ‘Tasawuf Modern’, ‘Falsafah Hidup’, ‘Lembaga Hidup’, dan ‘Lembaga Budi’, dan diterbitkan oleh PTS Publishing House. Buku-buku itu telah diluncurkan pada pertengahan Agustus 2016 lalu.
Amiratul Awatif Ghazali, konsultan buku PTS Media Group Sdn Bhd, mengatakan, pihaknya sangat berbahagia dapat menerbitkan sejumlah karya dari ulama terkemuka di Indonesia itu. “Ini kerja sama dua negara, Indonesia dan Malaysia. Dan kami senang bisa menerbitkan karya Buya Hamka,” ujarnya dalam keterangan persnya yang dikirimkan kepada Republika.
Amiratul Awatif menegaskan, kerja sama PTS dengan Republika Penerbit ini semakin memperkokoh hubungan kedua belah pihak, terutama bagi PTS. “Kerja sama ini semakin menegaskan bahwa PTS adalah satu-satunya penerbit di Malaysia yang mendapatkan izin untuk menerbitkan karya-karya Buya Hamka,” jelas Amiratul.
Empat karya itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu dengan judul yang sama, yakni “Lembaga Hidup, Lembaga Budi, Falsafah Hidup, dan Tasawuf Moden.” Adapun karya Buya Hamka yang sudah terbitkan PTS Publishing House antara lain “Tenggelamnya Kapal Van Der Wick, Merantau ke Deli, Di Bawah Lindungan Ka’bah, Sejarah Umat Islam, Ayahku, Tuan Direktur, dan Tafsir Al-Azhar.
Buku Lembaga Hidup karya Hamka ini mengulas tentang manusia sewaktu dalam kandungan (rahim). Menurut Buya Hamka, pada fase itu menjadi waktu yang menentukan nasib dan takdir kehidupan manusia. Adapun buku yang berjudul Falsafah Hidup, mengupas tentang falsafah permulaan kehidupan manusia hingga wafatnya. Buku setebal 448 halaman ini juga mengupas berbagai topik kehidupan manusia setelah wafat.
Sementara itu, buku yang berjudul Lembaga Budi, mengulas tentang sifat budi (akhlak) manusia menurut pandangan Islam. Hujah yang dikemukakan dalam buku ini diperkuat pula dengan ulasan dari Imam Al-Ghazali.
Dan buku terakhir, Tasawuf Moden banyak mengupas topik arti bahagia dari sisi pandangan Islam. Melalui buku ini, Hamka mengajak pembaca untuk bersama-sama membersihkan diri dari sifat kotor, dan berupaya meraih jalan yang diridhai Allah.
Amiratul menambahkan, dengan diterbitkannya keempat karya Buya Hamka tersebut, buku itu saat ini sudah bisa didapatkan sejumlah toko buku di Malaysia, seperto Rangkaian Kedai Buku Popular, Kedai Buku MPH, Kinokuniya dan kedai-kedai buku di setiap negeri (provinsi, red) di Malaysia.
Editor Senior Republika Penerbit Muhammad Iqbal Santosa, menyatakan, pihaknya menyambut gembira atas diterbitkannya empat karya Buya Hamka oleh PTS. “Ke depan, kami berharap makin banyak lagi karya-karya Buya Hamka dan buku-buku dari Republika Penerbit yang diterbitkan di Malaysia,” ujarnya.