REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kabupaten Garut merupakan kawasan wisata yang selalu ramai dikunjungi. Karenanya, Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut menginginkan objek wisata di Garut lebih layak dan aman untuk anak-anak.
"Kami akan mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Garut agar objek wisata dibuat layak dan aman untuk anak-anak," kata Ketua Bidang Advokasi P2TP2A Kabupaten Garut, Nitta K Wijaya kepada Republika.co.id, Senin (22/8).
Nitta mengatakan, objek wisata alam seperti kolam renang air panas, pantai dan yang lainnya harus dilengkapi petugas penjaga. Artinya, objek wisata harus ditunjang dengan jaminan keamanan dan keselamatan bagi anak-anak.
"Sudah saatnya pemerintah membangun zona aman anak di lokasi wisata, karena Kabupaten Garut ini merupakan daerah wisata," ujar Nitta.
Ia menjelaskan, zona aman wisata bagi anak itu seperti memberikan imbauan tertulis. Jadi di tempat yang berbahaya bagi anak-anak harus dilengkapi imbauan dan peringatan. Seperti tempat wisata kolam renang dan pantai, di sana harus ada papan peringatan bahaya.
Persoalan lain yang harus diperhatikan, menurut Nitta, pengelola wisata harus menempatkan petugas untuk mengawasi anak-anak. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya anak hilang.
Kemudian, harus diantisipasi juga agar anak-anak tidak menjadi korban perbuatan asusila di tempat wisata. Nitta mengungkapkan, tempat ganti pakaian atau kamar mandi di tempat wisata air rawan terjadi perbuatan asusila. Sehingga harus diperhatikan oleh pemerintah dan petugas wisata.
"Jadi kalau ada anak yang mau ke kamar mandi jangan dibiarkan sendirian, harus didampingi oleh orang tua atau petugas di tempat wisata," jelas Nitta.
Ia berharap, usulannya menjadikan objek wisata yang lebih aman untuk anak-anak dapat segera direalisasikan. Tujuannya mencegah terjadinya kecelakaan atau korban asusila. Diharapkan Pemerintah Kabupaten Garut mampu menjadikan daerahnya layak untuk anak-anak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika