REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku enggan menanggapi pihak-pihak yang menolak penggusuran. Menurutnya jika menanggapi justru membuat pihak-pihak itu menjadi terkenal.
"Ngapain mau laporin? Aku kalau orang begitu gue diemin aja biar dia keki. Justru dia harap kita laporin supaya ngetop kan?" kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jumat (26/8).
Ahok menegaskan akan menindak tegas jika 'oknum provokator' menghalangi penertiban kawasan-kawasan yang telah dituju oleh Pemprov. Ia mengatakan sebagai gubernur, dirinya mempunyai mandat yang diberikan oleh negara untuk menjalankan penertiban sesuai kaidah yang berlaku.
"Lu ganggu aja, bakar aja alat berat kita. Gw tangkepin lo. Coba aja saya bilang. Pejabat itukan dikasih hak untuk mengatur,memegang senjata," tegasnya.
Ia pun meminta masyarakat sadar bahwa tindakannya memindahkan warga ke rusun bukan tindakan zhalim. Pasalnya, warga yang pindah ke rusun dijanjikan fasilitas yang mumpuni.
"Bayangin aja anak kamu diurusin dokter, perawat, ada perpustakaan. Kamu lihat aja tuh fasilitasnya. Kalau yang rajin dia bercocok tanam, piara lele. Harga makanan juga murah. Sebentar lagi kita jual sembako di rusun dengan harga murah," katanya.