Ahad 28 Aug 2016 21:47 WIB

Jerman Mulai Tolak Pengungsi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Dengan memakai jas hujan, imigran dan pengungsi menunggu di tengah hujan untuk mendaftar di pusat pengungsian LaGeSo (Landesamt fuer Gesundheit und Soziales) atau Kantor Negara untuk Kesehatan dan Sosial di Berlin, Jerman, Kamis 8 Oktober 2015.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Dengan memakai jas hujan, imigran dan pengungsi menunggu di tengah hujan untuk mendaftar di pusat pengungsian LaGeSo (Landesamt fuer Gesundheit und Soziales) atau Kantor Negara untuk Kesehatan dan Sosial di Berlin, Jerman, Kamis 8 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Popularitas Kanselir Jerman, Angela Merkel menurun setelah kebijakan-kebijakannya yang memberi ruang pada migran. Survei pada Ahad (28/8) menunjukan 50 persen warga Jerman menolak kepemimpinan Merkel di termin keempatnya.

Jerman akan menggelar pemilu federal tahun 2017. Menurut poling, 42 persen penduduk Jerman masih menginginkannya jadi pemimpin. Survei Emnid untuk surat kabar Bild am Sonntag tersebut melibatkan 501 orang.

Mereka ditanya apakah menginginkan Merkel tetap di kursi Kanselir setelah pemilu 2017. Serangkaian serangan pada warga sipil selama bulan Juli disinyalir jadi faktor menurunnya kepercayaan pada Merkel.

Selama ini, Merkel teguh dengan kebijakan pintu terbuka untuk migran. Ia mengizinkan ratusan ribu migran dari Timur Tengah, Afrika dan daerah konflik lainnya masuk ke Jerman tahun lalu. Dua serangan di Jerman pada Juli diklaim ISIS. Sejumlah insiden-insiden kecil juga terjadi melibatkan migran.

Hingga seiring waktu, penduduk Jerman mulai skeptis dengan kebijakan Merkel yang mengizinkan migran-migran masuk Jerman. Pada November tahun lalu, Bild am Sonntag juga terlibat dalam survei serupa. Hasilnya, sebanyak 45 persen masih ingin Merkel menjabat di termin keempatnya.

Sebanyak 48 persen menolak. Hingga saat ini, Merkel belum mengubah kebijakannya. Saat diwawancara soal isu tersebut, ia belum mau berkomentar. "Saya akan berkomentar di waktu yang tepat, saya janji," kata dia.

Menurut Kepala Federal Office for Migration and Refugees (BAMF), Frank-Juergen Weise jumlah pengungsi yang tiba di Jerman cukup berkurang signifikan. Ia menduga maksimal 300 ribu pengungsi akan menginjakan kaki di Jerman tahun ini.

Pada Bild am Sonntag, Weise mengatakan kantornya akan lebih penuh perjuangan jika lebih banyak orang yang datang. Tahun lalu, tercatat lebih dari satu juta migran dari Timur Tengah, Afghanistan dan Afrika tiba di Jerman.

Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan lebih dari 390 ribu orang mengajukan suaka dalam enam bulan terakhir. Kementerian tidak mencatat berapa banyak orang tiba di Jerman pada 2015 lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement