REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Idul Adha tahun ini memang akan berdekatan dengan peringatan tragedi 9/11 di AS. Hal itu menuai kekhawatiran Muslim AS, akan reaksi anti-Islam nantinya.
Para pemimpin Muslim di AS takut perayaan Idul Adha dimanfaatkan kelompok-kelompok anti-Islam, untuk memfitnah mereka tengah merayakan 9/11. Pasalnya, Muslim AS kemungkinan akan menjalani libur keagamaan Idul Adha, berdekatan dengan peringatan 15 tahun tragedi 9/11.
"Sejumlah orang mungkin ingin membuat sesuatu dari itu," kata Presiden Islamic Center of Long Island, Habeeb Ahmed, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (30/8).
Saat Muslim AS mempersiapkan diri menandai hari raya kurban, ada kekhawatiran kalau orang akan salah menafsirkan perayaan yang tengah dilakukan. Mereka takut orang-orang salah menafsirkan Idul Adha, dan ditafsirkan sebagai perayaan serangan jet ke World Trade Center dan Pentagon.
Menurut New York Times, ada kekhawatiran orang-orang yang tidak akrab dengan agama, akan salah paham melihat perayaan tersebut. Bahkan, beberapa masjid di AS didesak untuk meningkatkan keamanan selama Idul Adha, serta ada yang berencana menggelar perayaan di dalam ruangan.
Padahal, Idul Adha atau hari raya kurban sendiri adalah peringatan umat Islam, atas pengorbanan yang telah dilakukan Nabi Ibrahim dan dirayakan setiap 10 Dzulhijjah pada kalender Islam. Walau tahun ini berdekatan dengan peringatan 9/11 pada kalender Masehi, keduanya tidak memiliki keterikatan apapun.