Rabu 31 Aug 2016 04:07 WIB

Investor Singapura Investasi untuk Bangun Sewa Sepeda Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Bersepeda/ilustrasi
Foto: Antara
Bersepeda/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung kembali akan menghidupkan program penyewaan sepeda. Bahkan, Pemkot Bandung berjanji akan menghadirkan sistem sewa sepeda kelas dunia yakni, dengan menggandeng investor asal Singapura, Secure Bike Share.

Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, investor asal Singapura itu akan menyuntikkan dana sekitar Rp 26 miliar untuk membangun 70 halte di Kota Bandung. Tiap halte akan menyediakan sekitar 10 sepeda. Sementara itu, Pemkot Bandung akan membuat 30 halte tambahan.‬

"Mereka kayak investor saja, ngatur sendiri income-nya, dan dari sponsor yang mereka cari sendiri," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Pendopo Kota Bandung, Selasa (30/8).‬

Emil mengatakan, dari kerja sama tersebut, ia hanya menerima manfaat. Jadi, tidak ada pembagian pendapatan tapi Pemkot Bandung ikut merasakan manfaatnya.  "Halte existing titiknya kita ganti yang baru karena sistemnya pakai kartu, nggak ngetok," katanya.‬

‪Menurutnya, dalam waktu dekat, Pemkot Bandung akan memiliki sistem bike share standar dunia. Dengan operatornya, kartu pintar. Saat ini, program tersebut sedang diproses.  "Mudah-mudahan paling cepat akhir tahun kalau tidak awal tahun depan," katanya.

Pemkot Bandung, kata dia, akan membuat kerja sama dengan 32 hotel di Bandung untuk terlibat sebagai bentuk dukungan program tersebut. Nantinya, setiap hotel akan punya halte sepeda agar turis yang datang ke Kota Bandung tidak menggunakan kendaraan pribadi.‬

Sehingga, kata dia, nantinya si turis mobilnya disimpan di hotel. Lalu, tamu tersebut meminjam sepeda dengan sistem yang terkoneksi di semua halte. "Ambil sepedanya boleh di hotel, simpannya boleh di halte Taman Lansia, Alun-alun, tidak usah dikembalikan di hotel," katanya.‬

‪Program sewa sepeda, kata dia, menjadi salah satu strategi Pemkot Bandung untuk menekan kemacetan. Ia berharap, ketersediaan sepeda bisa mengubah pola berlibur para turis yang datang.‬ "Kami berharap wisatawan polanya berubah, kan bawa mobil," kata Emil.‬

‪Program sewa sepeda sempat menjadi tren di Kota Bandung beberapa tahun lalu. Namun, tak jelasnya manajemen membuat program itu mandek hingga menyebabkan beberapa halte sepeda terbengkalai.‬

‪Menurut Emil, kegagalan program bike sharing terdahulu disebabkan pengelolaan yang bersifat kerelawanan. Berkaca pada kegagalan itu, ia pun akan membuat sistem manajerial yang lebih profesional.‬

‪Sebenarnya, kata dia, program tersebut dulu sudah berfungsi, artinya di level lapangan karyawannya terbayar oleh sewa. Tetapi, di level manajemen ke atasnya, para relawan tidak dapat bayaran hanya karena kecintaannya terhadap Bandung. "Itu membuktikan eksperimen itu sebetulnya diminati. Sekarang kami bikin level profesional, nanti ada direktur, manajer," katanya. ‬

Selain mengurangi kemacetan, Emil optimistis, lingkungan sekitar Kota Bandung pun akan nyaman dan bersih. Wisatawan pun, kata dia, akan semakin betah datang ke Bandung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement