Rabu 31 Aug 2016 10:05 WIB

Ekonomi AS dan Cina Tahan Laju IHSG

Pekerja memantau perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi (Republika/ Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja memantau perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi (Republika/ Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/8) dibuka turun tipis sebesar 7,19 poin; dipengaruhi sentimen eksternal terutama dari Amerika Serikat.

IHSG BEI dibuka melemah 7,19 poin atau 0,13 persen menjadi 5.355,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,80 poin (0,20 persen) menjadi 921,15.

"Spekulasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat dan serta ekonomi AS dan Cina yang masih lesu membuat laju IHSG tertahan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Rabu (31/8).

Ia mengharapkan bahwa program amnesti pajak dapat meredam sentimen negatif eksternal sehingga dapat mendorong indeks BEI kembali bergerak di area positif. Ia mengemukakan bahwa hingga Agustus 2016 uang tebusan program amnesti pajak mencapai Rp 2,62 triliun atau sekitar 1,6 persen dari target Rp 165 triliun dan nilai pernyataan harta mencapai Rp 126 triliun. Nilai dana repatriasi dalam pernyataan harta mencapai sekitar Rp 7,75 triliun.

"Meski realisasi penerimaan dana repatriasi dari program amnesti pajak masih rendah saat ini, tetapi dalam jangka menengah-panjang diharapkan program ini bisa membawa masuk kembali dana dari luar Indonesia sehingga turut membantu pertumbuhan ekonomi domestik," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement