REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, terus memonitor dari dekat perkembangan penyebaran virus zika, sejak ditemukannya kasus zika di Singapura. "Kita juga menerima laporan langsung dari dubes kita di Singapura. Sejak saat itu saya sudah lakukan koordinasi awal dengan Menkes dan Menkumham untuk melakukan tindakan-tindakan tambahan untuk mencegah," kata Retno, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (31/8).
Retno menjelaskan, ada beberapa entry point yang memungkinkan masuknya virus zika di Indonesia, yaitu Jakarta dan Batam. Oleh karena itu, dia menilai entry point itu harus dilengkapi alat-alat deteksi bagi penumpang yang masuk dari Singapura ke Indonesia.
"Hari ini kita juga lakukan koordinasi dengan Kemenkes. Menkeslah yang akan berikan health advisory mengenai masalah zika ini," ujar dia.
Di Singapura, infeksi pertama terjadi pada Mei, datang melalui seorang pria berusia 48 tahun yang baru saja kembali dari Brasil. Sejauh ini, pemerintah Singapura mengklaim 34 orang dari 41 orang tersebut sudah pulih dari virus zika. Sedangkan tujuh sisanya masih berada di Rumah Sakit Tan Tock Seng, Singapura.