REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Angka kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan pelajar menjadi korban, di wilayah Kabupaten Indramayu, merupakan tertinggi kedua setelah Kabupaten Bogor. Kesadaran masyarakat, khususnya orang tua korban, menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Karena itu, guna menekan kejadian serupa, Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah bersama dengan Polres Indramayu membagikan helm gratis kepada para pelajar. Terutama, agar ketika berboncengan, bisa menggunakan helm tersebut.
Pembagian helm ini merupakan juga rangkaian dari HUT Polwan ke-68 tahun 2016 yang dipusatkan di pertigaan Terminal Terusan atau tepatnya di depan SMPN Unggulan Sindang, Kamis pagi (01/10/2016). Beberapa siswa merasa senang karena mendapatkan helm secara gratis. Apalagi, yang membagikannya Bupati Indramayu dan Kapolres Indramayu.
Anna menjelaskan, secara undang-undang, memang para pelajar yang belum berusia 17 tahun dan belum memiliki SIM, dilarang mengemudikan kendaraan bermotor. Disamping itu, banyak juga para orang tua yang ketika mengantar anaknya ke sekolah, justru melalaikan keselematan anaknya dengan tidak menggunakan helm padahal ini sangat berbahaya.
“Kita lihat pagi ini, banyak orang tua yang mengantar anaknya. Orang tuanya pakai helm, anaknya malah telanjang kepala. Padahal, keduanya harus sama-sama menggunakan pelindung kepala demi keselamatan mereka dalam berlalu lintas,” tegas Bupati dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika Online, hari ini.
Kapolres Indramayu AKBP Eko Sulistiyo membenarkan, bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas para pelajar di wilayah Indramayu cukup tinggi. Bahkan, posisi Indramayu menempati peringkat kedua di bawah Bogor. "Pembagian helm ini diharapkan bisa mengurangi angka kecelakaan dan meminimalisir korbannya," katanya.