Peran BIN saat ini haruslah menjadi ujung tombak negara ke depan dalam posisi Indonesia di negara kawasan.
"Sekali lagi saya tidak ada keberatan terhadap BG untuk jadi BIN, tapi terkait konstelasi politik di 2019, pesan saya jelas jangan sampai posisi penting Kabin yang sedemikian strategis dijadikan hanya sebuah bargaining politik. " kata Dosen FISIP UI tersebut.
Menurut dia, latar belakang Kepala BIN idealnya berasal dari militer yang dalam intelijennya menggunakan fungsi intelijen pertahanan. Hal ini berbeda jika posos diisi oleh jabatan kepolisian, yang fungsi intelijennya digunakan setelah kejadian.
"Latar belakang intelijen kepolisian dengan intelijen pertahanan itu juga beda, kalau intelijen kepolisian menjadi intelijen untuk membuktikan setelah kejadian, tapi intelijen pertahanan itu dididik pra kejadian, atau malah menditek kejadian. Itu kenapa harus berlatarbelakang militer," katanya.