REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan banyak artis dan pejabat yang kariernya jatuh akibat narkoba. Kondisi tersebut menjadi peringatan bagi masyarakat agar menghindari diri dari pengaruh narkoba.
"Gatot Brajamusti awalnya penasehat spiritual dan akhirnya terpilih menjadi Ketua Parfi,’’ terang Buwas di sela-sela kesempatan kampanye stop narkoba di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi Ahad (4/9).
Namun, karirnya kini hancur setelah terjerat kasus narkoba.Fenomena ini ungkap Buwas menunjukkan ketika seseorang yang mempunyai kedudukan terjerat narkoba maka karirnya terancam. Contohnya sejumlah artis atau selebritis dan pejabat kepala daerah.
Buwas mengatakan, peredaran narkoba di kalangan artis dan masyakraat umum ini merupakan salah satu bentuk perang modern. Di mana, untuk menghancurkan bangsa tidak dilakukan dengan mengerahkan pasukan melainkan dengan peredaran narkoba.
"Presiden sudah mengatakan darurat narkoba dan harus dilakukan upaya penanganan,’’ cetus Buwas.
Langkah pencegahan dan pemberantasan narkoba tidak hanya dilakukan BNN dan TNI. Pasalnya, upaya tersebut harus mendapatkan dukungan dari sejumlah elemen terkait. Oleh karena itu BNN menggiatkan kampanye stop narkoba di daerah-daerah termasuk salah satunya di Sukabumi.
Menurut Buwas, kampanye stop narkoba ini bersamaan dengan kegiatan berburu dari Perbakin Bogor. Kegiatan berburu babi hutan tersebut dinilai sangat membantu petani dalam mengatasi serangan hewan tersebut.
Dikatakan Buwas, saat ini negara dalam ambang kehancuran akibat maraknya peredaran narkoba. Hal ini ditandai dengan sulitnya menyatakan suatu daerah bebas dari peredaran narkoba.