REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Masyarakat harus mewaspadai nyamuk aedes aegypti. Alasannya, sebagai daerah tropis Indonesia belum terbebas dari nyamuk yang bisa menyebarkan berbagai penyakit ini. Menurut Dokter Sub Spesialis Penyakit Tropik dan Infeksi Dalam, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Primal Sudjana, nyamuk aedes aegypti adalah penular beberapa virus, yakni, demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, dan zika.
“Virus dengue juga ditularkan oleh nyamuk sama aedes aegypti. Jadi bukan tak mungkin, sekali menularkan tiga penyakit itu," ujar Primal kepada wartawan akhir pekan lalu. Menurut Primal, yang harus diwaspadai pun kejadian yang terjadi di Singapura. Awalnya, virus tersebut ditularkan oleh pendatang dari Brazil. Namun, sekarang penyebaran sudah meluas di Singapura.
Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, kata dia, yang penting tindakan pencegahannya. Yakni, sama dengan harus ada aktivitas mengubur, menguras, menutup (3M) plus. Plusnya, memakai lotion antinyamuk atau minyak sereh. “Kita harus melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Itu yang paling berguna," kata Primal.
Wabah virus zika ini, kata Primal, dulu merebak di Amerika Latin. Awalnya, virus zika ini ada pada 1947 pada monyet tertentu. Selain ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti, kata dia, sekarang pola penularannya bisa melalui ibu ke anak yang sedang dikandungnya. Bahkan, di Amerika Latin, virus zika menular lewat sperma. “Jadi ada kasus juga yang tertular virus zika setelah berhubungan seksual," katanya.