REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan terancam digusur. Pemerintah daerah setempat menerbitkan surat peringatan pertama (SP1) kepada penduduk yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung.
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi meminta masyarakat Bukit Duri pindah dari kawasan bantaran Sungai Ciliwung tersebut. "Kita bongkar yang kosong-kosong," ujar Tri Kurniadi di Balai Kota, Rabu (7/9).
"Dari SP2 kan tiga hari (batas waktunya) kemudian keluar SP3. SPB (Surat Perintah Bongkar) setelah itu," katanya lagi.
Sisi lain, Tri juga membahas persoalan warga Rawajati. Ia menyatakan kawasan Rawajati akan dibuat taman sebab ada trase jalan sepanjang 15 meter di sana. Pemprov DKI Jakarta sudah memberikan tempat rusunawa Marunda pada warga Rawajati. Namun mereka menolak karena lokasinya terlalu jauh.
"Mereka jauh-jauh dari Semarang berani ke Jakarta, masa dari Jakarta Timur ke Jakarta Selatan ga berani," ujarnya.
Ia juga menyatakan akan membantu mata pencarian warga apabila warga mau mendiami rusun yang sudah disediakan. "Sekolah juga kita urus kok," kata Tri.