REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terus melakukan antisipasi merebaknya virus zika di Kota Yogyakarta. "Kita terus melakukan sosialisasi terkait virus zika ini dan memnta puskesmas melakukan deteksi dini jika ada gejala pasien terkena zika," ujar Kepala Dinkes Kota Yogyakarta. Fita Yulia Kisworini, Kamis (8/9).
Menurutnya, selama ini di Kota Yogyakarta belum ditemukan kasus zika. Meski begitu kewaspadaan dan deteksi dini perlu dilakukan karena virus zika lebih ganas dibanding demam berdarah dengue (DBD).
"Penyebabnya sama karena namuk ades aegypty. Jadi selain sosialisasi dan deteksi dini, program pemberantasan sarang nyamuk juga kita ggalakan," katanya.
Sekda Kota Yogyakarta sudah mengeluarkan dua kali surat edaran untuk program pemberantasan sarang nyamuk ini. Wilayah diminta menggalakkan dengan peran serta aktif masyarakat. Selain itu juga dengan digalakkannya juru pemantau jentik di setiap rumah.
Hal ini juga dilakukan untuk menekan angka DBD. Hingga awal September kasus DBD di Kota Yogyakarta mencapai 1.136 kasus dengan 7 kasus kematian.