REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian baru saja melantik Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menjadi Wakapolri pada Sabtu (10/9) pagi. Usai pelantikan, Tito langsung memberondongnya dengan seabreg pekerjaan rumah Polri.
"Terutama masalah-masalah internal tentunya, sekarang lagi ada perbaikan Sistem Organisasi Tata Kelola Polri (SOTK)," ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (10/9).
Menurut Tito, saat ini SOTK di tubuh Polri dalam masa perbaikan. Belum lagi perkerjaan lain yang selalu menunggu untuk segera dituntaskan. Misalnya kata Tito, pekerja rumah yang sangat terlihat saat ini adalah pengamanan lalu lintas arus mudik dan arus balik Idul Adha sekaligus libur panjang.
Tentu saja, kata Tito, ini menjadi alasan Syafruddin untuk segera dilantik menjadi wakapolri mengingat, Jenderal Budi Gunawan yang saat ini sudah resmi menjadi kepala BIN.
Belum lagi, sambung Tito, masih ada beberapa polda yang harus naik tingkat, misalnya Polda Kalimatan Utara (Kartara). Selanjutnya, juga masalah anggaran Polri yang telah dipangkas sehingga harus melakukan langkah-langkah penghematan.
Tito memerintahkan Syafruddin di hari pertamanya kerja juga untuk mencari tahu kepolisian mana saja yang membutuhkan anggaran lebih banyak dan mana yang tidak. Sehingga anggaran tersebut dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.
“Saya juga minta Syafrudin sekarang juga melakukan penghematan anggaran di semua lini. Jadi saya minta Pak Wakapolri meneliti pos-pos mana saja yang dipotong (anggarannya) tanpa mengganggu kinerja," jelas Tito.