Senin 12 Sep 2016 05:13 WIB

Terminal Minyak Utama Libya Diserang Kelompok Haftar

Rep: Puti Almas/ Red: Israr Itah
Jenderal Khalifa Haftar
Foto: Reuters/Esam Omran Al-Fetori
Jenderal Khalifa Haftar

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pasukan yang setia kepada jenderal Khalifa Haftar menyerang terminal minyak utama Libya, Ahad (11/9). Selama ini, terminal minyak itu telah dikuasai oleh pasukan pemerintah negara yang juga didukung oleh PBB.

Lokasi terminal minyak utama itu tepatnya berada berada di dekat Ras Lanuf. Pasukan Haftar mengklaim telah berhasil merebutnya dari pasukan pemerintah. Adapun pasukan pemerintah membantahnya dan menjelaskan serangan menyebabkan beberapa anggota mereka terluka.

Libya menjadi negara yang tidak stabil setelah digulingkannya presiden Muammar Gaddafi pada 2011 lalu. Produksi minyak negara itu telah turun menjadi sekitar 200 ribu per barel per hari. Padahal pada era Gaddafi, Libya bisa memproduksi 1,6 juta barel per hari. 

Pertikaian antara kelompok yang dipimpin oleh Haftar juga terus terjadi. Haftar, mantan komandan tentara Gaddafi yang membantu upaya penggulingan presiden itu, adalah salah satu tokoh militer paling kuat di Libya. 

Ia menolak mengakui kewenangan Pemerintah Libya yang didukung PBB. Bersama dengan pasukannya, Haftar terus melancarkan serangan di sejumlah wilayah negara dan aset milik pemerintah. Selain di Sidra, mereka disebut berupaya untuk merebut terimnal besar lainnya yaitu di Zuitina. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement