Selasa 13 Sep 2016 12:56 WIB

BUMDes Disarankan Miliki Satu Produk Unggulan

Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo meninjau BUMDes dengan produk unggulan jamur tiram.
Foto: Kemendesa
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo meninjau BUMDes dengan produk unggulan jamur tiram.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo meminta agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat fokus pada satu produk unggulan. Hal tersebut sesuai dengan program one village one product, yang sedang digalakkan oleh pemerintah nasional. Saran itu disampaikannya saat merayakan hari raya Idul Adha di desa Kaduagung Barat kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Senin (12/9).

Eko mengakui desa Kaduagung memiliki potensi untuk berkembang. Hal tersebut dilihat dari tingginya antusias masyarakat dan kreatifitas desa dalam mengelola BUMDes yang diberi nama BUMDes Bebedahan. "Dalam satu tahun di desa ini dapat dana Rp 900 juta dari dana desa dan ADD, ini setiap tahun akan ditingkatkan. Saya harap dana ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kemakmuran desa," ujarnya.

Di sisi lain manajer Pemasaran Bumdes Bebedahan, M Ali mengakui, program one village one product (satu desa satu produk) sangat membantu desanya untuk fokus pada satu produk unggulan, yakni jamur tiram. Kini, BUMDes yang baru berjalan 5 bulan tersebut mampu meraih omzet hingga Rp 4,5 juta per bulan.

"Bumdes Bebedahan didirikan pada 22 Maret 2016 yang dikelola langsung oleh masyarakat desa Kaduagung. Sekarang sudah ada 3 ribu baglog, dan ke depan kita akan fokus di Jamur tiram sekitar 40 ribu - 50 ribu baglog," ujar dia.