REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina memperingatkan Taiwan tidak membiarkan adanya kunjungan dari pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama di negara itu. Peringatan ini dikeluarkan setelah seorang legislator Taiwan mengundang Dalai Lama untuk mengadakan kunjungan resmi.
"Dalai Lama adalah separatis yang menggunakan pakaian agama dalam kegiatannya. Ia akan membuat gangguan yang berdampak antara Cina dan Taiwan," ujar juru bicara kantor urusan Taiwan-Cina, Ma Xiaoguang, Rabu (14/9).
Sebelumnya, mantan Presiden Taiwan Ma Ying Jeou menolak kedatangan Dalai Lama sejak kunjungan terakhirnya ke negara itu pada 2009. Ma selama ini dikenal menjalin kerja sama yang baik di bidang ekonomi dengan Cina dan tak ingin merusaknya dengan cara apa pun.
Presiden baru Taiwan, Tsai Ing Wen belum mengatakan apakah pemerintahan yang dipimpinnya akan memungkinkan kedatangan Dalai Lama ke negara itu. Biksu berusia 80 tahun itu dikatakan akan mengucapkan selatam kepada Tsai dalam kunjungannya kali ini.
Menteri Luar Negeri Taiwan David Lee mengatakan kepada anggota parlemen kedatangan Dalai Lama perlu ditinjau secara hati-hati. Semua pihak yang mengambil keputusan harus mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya, mengingat hal ini bisa berdampak pada hubungan dengan Cina.