Ahad 20 Nov 2016 21:38 WIB

Kunjungan Dalai Lama Dinilai Rusak Hubungan Cina-Mongolia

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ani Nursalikah
Dalai Lama
Foto: AP/Lenny Ignelzi
Dalai Lama

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mendesak Mongolia segera mengambil langkah-langkah dalam upaya melindungi hubungan kedua negara setelah pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama mengunjungi Asia Tengah pada akhir pekan kemarin. Selama ini diketahui Beijing berulang kali menyuarakan oposisinya terhadap Dalai Lama.

Dalai Lama tiba di Mongolia pada Jumat (18/11) untuk bertemu dengan pemimpin Budha Mongolia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang, dalam sebuah pernyataan, mengatakan Mongolia harus mengadopsi langkah-langkah efektif untuk menghilangkan efek negatif kunjungan Dalai Lama demi mencegah hubungan yang tidak sehat antara Cina dengan Mongolia.

Menurut Shuang, Mongolia telah berulang kali mengabaikan peringatan Cina terhadap efek negatif dari kunjungan Dalai Lama. Kunjungan ini menimbulkan ketidakpuasan sebagian besar masyarakat Cina. Cina sering mengekspresikan kemarahannya kepada negara-negara yang menerima kunjungan Dalai Lama.

Setelah Dalai Lama mengunjungi Mongolia pada 2006, Cina membatalkan penerbangan antara Beijing dan Ulaanbaatar meskipun kemudian penerbangan tetap dilanjutkan kembali.

Selama ini, Cina menganggap Dalai Lama sebagai separatis yang ingin menjadikan Himalaya, Tibet wilayah otonom. Sejumlah kelompok hak asasi manusia menuduh Cina menginjak-injak hak-hak agama dan budaya masyarakat Tibet. Namun, tuduhan tersebt dibantah keras. Sebaliknya, Pemerintah Beijing merasa telah membawa kemakmuran ke daerah tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement